Coba deh, kita yakin kamu pun bahkan gak tahu prestasi Indonesia di masa lampau ini:
1. Tuan Rumah Asian Games 1962
Ketika
Indonesia baru lahir, Soekarno sudah mencanangkan untuk membebaskan
Indonesia dari mental Inlander. Mental untuk tunduk pada jajahan asing.
Salah satu cara untuk mencapai itu, bagi Bung Karno adalah lewat olah
raga. Maka, dengan segala kekuatannya Indonesia menjadi tuan rumah Asian
Games yang keempat.
Bung Karno juga membuat GBK khusus untuk acara ini. Kompleks olah raga yang nanti juga akan dibahas.
Pada
saat itu sebenarnya Indonesia belum benar-benar mapan, baik itu secara
internal ataupun eksternal. Karena dianggap anak baru kali ye. Paan nih
anak baru, belum tahu apa apa udah sengak banget. Hebatnya Bung Karno bisa bikin negara-negara laen pada diem. Apalagi ada satu insiden yang kemudian berbuntut panjang.
Pada
Asian Games 1962, ada dua negara yang gak diundang, yaitu Israel dan
Taiwan. Sontak pada ribut dong. Indonesia pun dilarang untuk main di
Olimpiade Tokyo 1964. Bung Karno ngamuk. Ngerasa diperlakuin gak adil,
doi menarik Indonesia dari PBB, IOC dan lain-lainnya. Malah dengan
hebatnya doi bikin acara olah raga tandingan. Namanya GANEFO. Sayangnya,
walaupun sukses di pagelaran pertamanya di Jakarta. Acara ini gak
pernah berlanjut.
Sementara itu, Bung Karno pun turun dari
singgasananya sebagai pemimpin Indonesia dan Indonesia tak pernah sama
lagi di mata dunia.
2. La Galigo
Kamu
nonton Mahabhrata gak di TV? Lagi ngetren banget kayaknya. Kalo pun kamu
gak nonton, pastilah kamu pernah dengar kisahnya atau minimal tahu
namanya deh. Segitu terkenalnya epik masyarakat India di Indonesia.
Padahal ya, gak perlu jauh-jauh ke India. Indonesia punya epik yang gak kalah serunya daaan merupakan yang terpanjang di dunia.
WOW.
Namanya:
La Galigo atau Sureq Galigo atau Galigo. Epik mitos dari peradaban di
Bugis di Sulawesi Selatan. Kisahnya tentang pejuang bernama Sawerigading
dan saudari kembarnya We Tenriabeng. Mereka adalah anak tuhan yang
dikirimkan dari surga. Sejak dari rahim mereka sudah mencintai satu sama
lain. Para Bissu pun ketakutan kalau percintaan sedarah mereka akan
menghancurkan dunia, mereka pun dipisahkan.
Kerennya
adalah kisahnya yang diceritakan dengan bentuk puisi ini panjangnya
sekitar 6.000 halaman atau sekitar 300.000 baris teks. Wuidih. Bisa
bayangin kan itu gimana kalo dihukum untuk baca seluruhnya. Sampe kumis
kamu gondrong juga mungkin gak akan habis tuh. Hebatnya lagi, kisah itu
hanya sekitar setengah yang terselamatkan.
Ini baru prestasi.
3. Perahu Pinisi
Masih
dari Suku Bugis. Satu lagi kehebatan mereka yang juga merupakan
prestasi besar adalah Perahu Pinisi. Malah ada anggapan kalo suku Bugis
sebagai salah satu suku terbaik di dunia dalam pembuatan perahu layar.
Gak heran sih ya ada lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut". Ayo nyanyi
Kerennya
Pinisi adalah kapal ini biasanya memiliki dua tiang layar utama dan
tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua di
belakang; awalnya digunakan untuk pengangkutan barang antarpulau. Dua
tiang layar utama tersebut berdasarkan 2 kalimat syahadat dan tujuah
buah layar merupakan jumlah dari surah Al-Fatihah. Filosofis dan
religius.
Sejak dulu Kapal Pinisi udah jadi acuan untuk pembuat kapal di seluruh dunia.
4. Wiweko Soepono
Ketika
kamu membahas Pesawat di Indonesia, kamu pasti kepikirannya B.J.
Habibie. Yaa si bapak emang hebat sih, gak usah dipertanyakan lagi
keberhasilannya. Tapiii, Indonesia juga punya nama lain loh, Dia adalah
Pak Wiweko Soepono. Direktur utama Garuda Indonesia yang mempopulerkan
pemakaian Two-man cockpit untuk Airbus.
Awalnya sih, banyak yang
menentang idenya ini. Banyak yang nganggep terlalu riskan untuk pesawat
gede dinahkodai dua orang. Toh akhirnya berhasil juga. Sampe-sampe
karena kesuksesannya, Two-man cockpit pun dinamai Garuda Cockpit. Mantap
yak.
Tapi, jangan kamu pikir Pak Wiweko jago sejak instan. Sejak
masa penjajahan Belanda, doi emang udah suka sama dunia penerbangan. Pas
sekolah menengah malah udah merancang pesawat sendiri. Pas umur 25, doi
bikin pesawat eksperimental pake mesin Harley Davidson. Gokilll.
5. Masjid Istiqlal
Bagi
kamu yang tinggal di Jakarta, pasti pernah deh sekali-kali melintasi
Masjid Istiqlal. Atau justru karena udah sering dilewatin, jadi
kelihatan biasa aja. Padahal yaaa, Masjid Istiqlal adalah masjid
terbesar di Asia Tenggara.
Saking gedenya nih masjid, total
120.000 jamaah bisa ditampung sekali sholat. Wow. Gak kebayang sih
gimana cara nemuin sendal dengan orang sebanyak ini. Ribet.
Satu
lagi yang mencerminkan kalau Indonesia dari dulu juga ciamik adalah
Masjid ini diarsiteki oleh seorang Kristen Protestan, Frederich Silaban.
Betapa indahnya kehidupan beragama di Indonesia ya.
6. Gelora Bung Karno
Selain
Masjid Istiqlal, ada satu lagi karya anak bangsa yang monumental.
Namanya adalah Gelora Bung Karno. Sebuah kompleks olah raga serbaguna di
Senayan, Jakarta. GBK dibangun untuk menyambut Asian Games 1962 (Tadi
udah dibahas yes). Pada masanya, kompleks olah raga ini adalah yang
terbaik di Asia. *Tepuk tangan dulu ah*
Sebenernya sih ya,
setahu kita, kompleks olah raga itu dibangun dan direncanain oleh Bung
Karno sebagai pusatnya Jakarta dan wilayah Jakarta yang paling sehat. Di
sekitar bangunan olah raga direncanakan Hutan Kota. Pikiran Bung Karno
yang visioner menjadikan tempat ini agar tak tersentuh dan menjadi
jantung untuk Jakarta. Sialnya, begitu Bung Karno turun, seiring tahun
hilanglah fungsi utamanya. Sekarang jadinya ya begini. Banyak mall dan
banyak polusi. Sedih deh.
Tentu aja, apa yang kita sampein di atas
belum semua prestasi yang Indonesia pernah bikin di masa lalu.
Setidaknya udah ngasih gambaran tentang apa aja yang bisa dilakuin
manusia Indonesia. Jadi daripada kebanyakan ngeluh dan ngatain
tentang kelakuan buruk orang di Social Media, gimana kalo kita semua
mulai nih mikir dan kerja gimana caranya agar Indonesia kembali keren
seperti dahulu kala.
Source: